angin oktober berhembus
angin cinta tlah tandus
di pusara hati teguh berdiri
di jiwa raga yang menyendiri
di balik udara
berlebur debu
debu bergumpal menjadi tanah
tanah yang tersiram amarah
amarah bergenggam doa
doa tulus sahaya nya
tersirat nama pujangga
apakah kau sungguh-sungguh ingin bersama
di kedua telinga terdengar indah
di sudut bibir terucap kata
kata yang mampu bikin terlena
ku bertanya tentang status kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar