Terima kasih ya Allah, Engkau merencanakan hatinya untuk memiliki keyakinan memilihku wanita yang lahir tidak dalam sempurna,. tapi ia tetap yakin pada niat awalnya. Aku bahagia seperti pada wanita umumnya yang mengingakan di perlakukan luar biasa oleh kekasihnya. bagai seperti mimpi saat acara Tour organisasi Ipit, Taiwan. pada tanggal 12 April 2015 sekisar pukul 13:50 Kurang lebih. Danau Mei hua dan Tradisional Art di Kota Yilan. berkat doa baik akhirnya majikan memperboelhkan aku libur, bahagia rasanya.
dia pemilik nama Triatno, anak pertama dari tiga bersaudara lahir di kota mangga, sosoknya menyulap hatiku menjadi semakin lembut kasihnya membuat aku menutup mahkotaku dalam keyakinan ketika aku memilih berhijab karena-Nya, dan dia begitu sempurna yang patut aku terus bersyukur mendapatkan dia, jauh lebih bersyukur ketika orangtuaku mengetahui aku mendapat kekasih dalam satu wilayah kabupaten, bahagia yang terdengar dari cerita ibuku saat aku bilang "Dia anak Malang sari, Indramayu tidak jauh dari jatibarang jawabarat."
"Alhamdulillah, doa-doa ibu di hijab oleh Allah." ucapnya mensyukuri.
"Ibu, karena aku sayang ibu, untuk mencari pendamping hidup saja aku harus berfikir seribu kali agar aku mendapat sosok sepertimu" semoga aku dengannya saat ini dalam masa pacaran bisa membuktikan ke pernikahan.
kata-kata indah pada umumnya namun dia awalnya bernyanyi untukku dengan judul "Baik-baik sayang dari Waliband" yang aku rekam dalam bentuk video dan aku upload di youtube. dia bernyayi untukku. aku malu tersipu namun mengundang iri peserta lain, alhamdulillah kebahagianku bisa menginspirasi mereka. semoga Allah menyempurnakan mereka ya Allah.
Setelahnya lagu itu berlalu, masih disambut dengan bermacam permainan, lokasi yang pada dasarnya saat tour organisasi di lokasi kedua Tradisional Art-Yilan, Taiwan. sore pukul 13:00 tiba disana.
tiba-tiba dengan mimik muka serius, panitia tour guide saudara Taufik Bj, selaku pengurus Ipit juga.
dengan speker pengeras suara di tangan, menyuarakan untuk penumpang di Bus 1, di harapkan kumpul dan membentuk lingkaran kecil. tercatat dari sekiyan panita. kurang lebih sepuluh orang pengurus tergabung di Bus 1.
dia mengatakan "Kehilangan barang salah satu penumpang bus itu yaitu cincin miliknya saudari Irma, pengurus ipit." secara tidak jelasnya dia (irma) mondar-mandir bagaikan gosokan baju sedang menyetrika.
jadi ketika dia melaporkan kehilangan barangnya, "Jelas membuat penumpang bus lain dan pengurus merangkap panita mengelak dengan tegas, terlihat dengan jawaban mas Afif. "Beliau menegaskan Bahwa Tersangka melaporkan kepada tour guide bahwa cincinnya hilang dan di tunjukan kepadaku, Alin, yang memiliki nama Lengkap Yuhalini, kemustahilan jika aku yang mengambilnya atau menemukannya lalu dengan sengaja di masukan di kantong sendiri tanpa diberikan kepada pihak berwajib,"
namun beda dengan komentar saudari Tri Winar dia berkata "Lebih baik dibicarakan nanti maslahnya inikan antara pengurus dan Partner kerja, Irma dan Alin.Dibicarakan secara kekeluargaan."
sedangkan Irma terus berkicau dengan terus menyebutkan kalau aku duduk dibangku depan, dan saat itu pas sedang menyebutkan peserta membaca Puisi.
Dalam hati aku terus berdoa, ya Allah segitu jahatkah aku jika aku mencuri barang orang lain. aku rasa tidak tercatat dalam diary kehidupan aku kalau aku mencuri. apalah daya angin tak bisa bersuara untuk menolongku dan langitpun masih terlihat mendung menyaksikan penghujatanku kala itu tertuduh menjadi "Pelaku" kepadaku, begitupun kekasihku dia hanya sesekali mngatkan "Siapa yang duduk disamping irma barang kali dia pelakunya" tutur kekasihku, Ang Tri.
lagi-lagi harus disela oleh saudara Taufik BJ, "Duduk disebalah bukan berarti dia yang mengambil"
Irnis, ketika tour Guide jauh menegaskan dengan keterbukan dan segera diselesaikan saat itu juga, dengan lantang dia mengatakan "Alin, mana tas kamu coba saya priksa barang kali barangnya (cincin) ada didalam tas tersebut.
dengan langkah gontai dan bibir berguncang aku merapal hatiku, hufffft semalam mimpi apa dituduh seperti ini, di hari peretemuan dengan kekasihku. Allah lindungi aku jika Engkau memang ada, bantu aku. pasrah jika barang itu ada didalam tasku. jika sebaliknya tidak ada aku berucap syukur.
"Aku mengambil dan menaruhkan diatas rumput hijau, mungkin jika rumput hijau itu bisa berbicara pasti dia tidak rela dahanya tertindih barang haram," lalu aku mundur beberapa langkah dari tas itu.
"Jangan aku mememriksa nanti, disangka aku lagi yang masukin cincinnya kedalam" jelas Irma menegaskan.
Seseorang yang membuka tasku, tapi entah siapa dia, aku hanya menyaksikan dari arah yang jauh sedikit beberapa langkah. ketika satu-satu mulai dikeluarkan... tiba-tiba
ang Triatno berkata
"Sebenarnya barang yang irma maksud itu punya aku, dan itu sebenarnya udah ditangan aku.
Barang ini sengaja ingin aku brikan sama nok alin kekasih aku.
Alin.. Untuk menyempurnakan jalinan kasih kita, mau kah kau menerima TUNANGAN aku
Jika kau terima, ambilah cincin yang KECIL dan serahkan padaku, dan akan aku pasang kan di jari manis mu..
TAPI jika kau tak menerimanya, maka ambilah cincin yang BESAR, buang lah sejauh jauhnya agar aku tak pernah merasakan lagi indahnya jalinan kasih.
"dengan perasaan was was dan grogi takut salah aku memilih cincin itu, aku ambil ukuran dari mulai terbesar lalu aku raba ke arah cincin kecil dan mengambilnya" bissmillah lirih hatiku kecilku berkata, Yah Yes I Do. terharu aku.........
ya Allah semoga cintaku dengannya berahir sampai di alam baka sana, amin.
(Kotak cincin yang di jadikan objek ngerjain aku)
(Tunanganku, ang Triatno)
Yilan, Taiwan 12 April 2015 (14:00)