Jumat, 05 September 2014

MATIPUN GAK BERNILAI

Lumpuhkan ingatanku kemuara lumpur
Untuk mengenalmu wahai penjilat kasur
Kau buat masa depanku menjadi gugur
Maafmu tak kuberi hingga kau sujud di liang kubur
Aku hakimi kebodohanku membalasmu dengan kepingan kaca
Naas derita yang akan kau trima hingga darahmu di hisap linta
Namamu terukir rapi namun jejakmu bagai ledakan gas tak terlihat kasat mata
Nisanmu bertabur bunga kamboja harumnya tercium bangkai hewan melata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar