Kamis, 22 Mei 2014

cinta didua jalan

beras matang menjadi nasi
bersikeras kangen sgudang tak berisi
nasi menjadi bubur
tak perlu di sesali karna sudah hancur

menghilang tanpa kabar
kita mengambil dua jalan tak searah
datang-datang sudah melamar
kau menjadi kpla kluarga aku masih sendiri saja

perbedaan kita masalah status
penyesalan yang telah hangus
terlalu cepat kita berpisah dan putus
harapan itu menjadi pupus

ibu

ibu
benih cinta ayah dan ibu
Tuhan menitipkan aku dan percaya kepadamu
mereka orang tua pengganti-Mu
slama aku hidup di alam baru
dan kembali ke pangkuan -Mu


ibu
sembilan bulan keberadaanku di rahimmu
hangat nyaman dalam perut itu
rawatlah aku dengan kasihmu


ibu
pertama kulihat dunia
aku tak mampu bicara
aku hanya menangis tanda aba-aba


ibu
ku menangis bila lapar
menangis saat kencing dan buang air besar
muliakan hati ibu berjiwa sabar
untuk bersamamu sampai ke alam bakar

Selasa, 20 Mei 2014

Jodoh sejati

kutatap dunia yang berwarna warni
cinta masih tak ku mengerti
aku di didik menjadi dewasa
disitu aku mulai di tuntut berkarya

apakah aku berhak di cintai
gelapnya malam tak lagi sendiri
nyenyak tidur ada yang menemani
Engkaulah Tuhan yang mampu mendengarkan jerit hati

suara hati melebarkan sayap sayap
dalam diam ku berharap
aku merasakan cinta sejati walao hanya sekecap
vonis itu jangan izinkan hinggap

orang bilang usia sudah telat
namun aku biarkan bagai kilat lewat
aku percaya Engkau memberi satu amanat
restu melekat hidup yang jauh bermanfaat



Terpuruk

kalau aku mengharapkan lebih
artinya aku serakah
Hidupku tak seindah pelangi
yang tak pernah luput dari masalah

Dalam stiap langkah 
Ada perempuan udara
Dalam satu tetesan Airmata
melebur sebuah asa

mungkin aku terjatuh dua Kali 
dan  aku juga harus Bangkit Tiga Kali
terpuruku  tidak menjadikan ku Pribadi 
Pribadi yang bermalas-malas tanpa arti