Rabu, 29 Juli 2015

Super BMI, Majalah TIM Taiwan.

Taiwan, Majalah Tim Edisi 95, Agustus 2015. Super BMI. TIMedia
Alhamdulillah, Terima kasih sudah memberikan kesempatan ruang dihalaman sexy-mu untuk diriku yang lemah akan kata-kata namun terus berusaha untuk merangkai serpihan kata menjadi Ejaan Yang Disempurnakan.
Isi berita seperti ini;
Pada edisi kali TIM menciptakan sebuah Rubrik baru yaitu "Super BMI". Super BMI akan membahas para BMI yang berprestasi untuk berbagi pengalaman mereka kepada BMI lain sebagai bentuk motivasi sesama saudara perantauan. Pada edisi kali ini yang terpelih sebagai super BMI adalah Yuhalini berhasil menerbitkan karya-karyanya, baik Puisi, cerpen, maupun kisah nyata, dalam bentuk buku dan novel.
BMI asal Indramayu ini sudah memulai hobi menulisnya sejak ia duduk di bangku SMP. Puisi pertama kali berhasil menghiasi kolom majalah TIM. Ia juga mempunyai blog pribadi sebagai tempat untuk menuangkan idenya. Wanita yang akrab disapa Alin ini biasanya menyempatkan diri untuk menulis ketika anak sang majikan telah terlelap tidur. Alin yang baru berusia 25 tahun ini telah mengikuti berbagai lomba menulis yang diselengarakan di Taiwan, salah satunya lomba menulis Novel majalah TIM.
Beberapa karyanya yang berhasil diterbitkan di Indonesia di antaranya "Merayu pancaroba"," Harga diri itu mahal","Katanya Ini Cinta". Ia mengaku inspirasi menulis dipeolehnya dari status teman-teman facebook yang menurutnya menarik untuk dikembangkan. Yuhalini saat ini juga sedang menjalani progam pendidikan kejar paket C. Cita-citanya setelah kembali ke Tanah air adalah ia ingin membangun tempat penerbitan buku miliknya sendiri.
Pesan-pesan Yuhalini kepada teman-teman BMI di Taiwan, tetap semangat belajar, apapun cita-cita kalian harus diperjuangkan. Di hari libur bia mengikuti kegiatan organisasi yang bermanfaat, kembangkan bakat selama di Taiwan.
Untuk teman-teman BMI yang ingin memesan buku dan novel dari Yuhalini, dapat menghubungi lewat facebook Nok Yuli Yuhalini
***
ya seperti itu, bagian dari perjuanganku setahun terahir, apa yang aku tanam dengan biji keikhlasan akan menghasilkan buah terkabul dari do'a yang amat manis untuk terus menggali potensi dari arah angin yang menembus pori-pori kemalasanku.






(PROFILE-KU)


(Majalah TIM, Edisi Agustus 2015)


Rabu, 22 Juli 2015

KENANGAN



Tahun 2010 aku mengenalmu...
Gadis manis asal indramayu...
Yuhalini itulah namamu...
Kau lah teman pertamaku...
Rumah cantik berjendela kaca...
Bukumu menarik untuk dibaca...
Buah jambu manis rasanya....
Kisahmu membuatku hujan air mata...
Ada ayam kakinya patah...
Maafin saya kalau banyak salah...
Makan roti dibagi dua...
Semoga kita dapat berjumpa....
Walau Ultahku sudah terlewat...
Kau masih saja teringat...
Terima kasih duhai sahabat...
Kan ku jadikan kenangan terindah & selalu ku ingat....

Jumat, 10 Juli 2015

BATU CINTA

Judul; BATU CINTA
Oleh; nok yuli

Jika cinta berwujud, aku ingin berkenalan
Aku ingin foto bersama, Aku ingin mengajaknya makan bersama
Namun cinta entah dimana, Kutanya pada angin
Jawabnya pejamkan matamu dan rasakan
Yah aku merasakan; sesuatu jalan teramat sempit

Sepercik sinar menutuntunku Kesana; itukah cinta
Namun, bagaimana aku melewatinya
Sebab sebongkah batu yang menghalangiku
Haruskah aku melupakan wujud cinta
Atau aku merubah bongkahan batu; patung

Kupahat mengikuti jemari, Naruni
Membiarkannya membentuk bongkahan batu menjadi amat kecil
Memudahkan aku melewati dan membawanya
Dalam genggaman di kepalan tanganku Tersenyum; Assalamu'alaikum
Kepada sinar itu yang sedang duduk
Walaikum salam siapakah kamu
Andakah wujud cinta, Banyak orang memujanya
Bukan aku hanyalah yang sedang mencari tulang rusuk

Kuberikan pahatan batu itu untuknya Lalu meninggalkan jejak

Tunggu kamulah tulang rusukku; aku cinta yang engkau cari, cinta dari Allah.

Selasa, 07 Juli 2015

KEBISUAN FITRI

Judul: KEBISUAN FITRI
Oleh : Nok Yuli Yuhalini
Lebaran sebentar lagi
Butiran mutiara yang kutahan selama ini
Tidak terasa menitikan hujan airmata
Dalam bisuan panjangku dibawah mentari
Andai Indonesia dapat kulewati
Dengan langkah kaki
Tak'kan aku biarkan hati
merangkak sendiri
Daun; terbanglah bersama angin salamku
Ranting ketegaran jiwa telah lama kering akan rindu
Akar pohon semangat telah tandus tanpa bunga pertemuan
Dua tahunlah lamanya tanah batin meronta kemarau kesepian
Changhwa, 08 Juli 2015 (10:02)

Senin, 06 Juli 2015

JEJAK IBU

Judul: JEJAK IBU
Oleh: Nok Yuli

Waktu aku kecil; Memperhatikan jemari lentikmu menari
diatas kain penghasil ekonomi 
kau ukir dengan kesungguhan
orang disampingmu tak kau hiraukan

adzan berkumandang
kau tinggalkan; bersujud
penuh ampunan dalam do'a; berjuang
untuk aku puterimu bekal usia renta

darisana aku bertekad
aku ingin seperti jejak ibu yang begitu kuat
menghasilkan sesuatu dari jemari
yang tak pernah mengharap ingin diberi

kubersyukur aku bisa; mengukir bingkai
walau tak begitu sempurna
jiwa senimu ada padaku
jiwa istiqomahmu tertanam didasar hati ini

aku lahirkan lewat tulisan
dan juga lewat ukiran gambar
tulisanku kini sudah dibaca oleh; kenyataan
sedangkan gambarku masih menemani diary kecil tersudut dalam kamar

Taoyuan, 25 Juni 2015 (14:03)