Berbagi cerita

malamku hanya sendiri
engkaupun sendiri
rasa rindu menopang hati
impian imajinasi berhayal tinggi
naluri batin dua hati

dua orang yang lagi di landa gelisah
usaha tenangkan jiwa
kirim pesan media sepucuk tawa
akan kasih semangat kita
wahai cinta percayalah

Untuk kita

yang tersayang
adakah rindu yang sama
yang tercinta
apadah impian tuk tinggal bersama
hidup berdua dalam heningan suka duka

aku berjalan menahan getirnya rindu
dada berdetak menyimpan gundukan kenangan
hembusan kata melebur doa
izinkan doa hamba melebur ksana

lari kian ku kejar memanggil nama
orang yang ku cinta
pelipur lara pembangkit kerja
hari esok dan mendatang
engga berpaling lain haluan
untukmu cinta pengabdian yang ku berikan

Tlah pergi

pemujamu wahai cintaku dalam sangkar
elok rupa nahkoda berlayar
rasa hati enggan berkata ingkar
perahu cinta tetap berdayung lancar
ikrar hati berjanji kuat nan tegar

sandaran hati beranjak pergi
aku berdoa sukses selamat hingga kembali
hela nafas terasa sesak tak jua henti
akan kenyataan ini
namun apa boleh buat semua takdir ilahi

Terbang

hidup tanpa cinta
air tanpa sumber
ruang tanpa udara
impian bergantung disana

tutup mata tutup hati
engga melirik pindah posisi
raup mukamu penyejuk jiwa
awan berkabut terukir nama pujangga

kau tercipta lahir kedunia
hari berganti hari terbang juga
ini cintaku tak mau lepas darinya
rasa bercambuk rela tak rela

Hati kecil yang berkata

dengan lantang
suara bergosip irama berdendang
menyudutkan satu sisi terlarang
terbilang kaya gak ada pria lajang

pribadi yang baik
koreksi diri sendiri jangan panatik
suatu saat akan berbalik
balik di rasakan sendiri karna terlihat asik

jangan slalu berkaca di pantulan cermin
hasilnya nampak istimewa nan utuh
berkacalah pada air keruh
di situ terlihat terpuruk yang harus di perhatiin

Merindu-mu

Merindu mu
dalam sepiku
terdiam menyusuri hati 
brsama malam sunyi

senyap bersatu padu
terdampar dalam karam hati yg merindu  
angin  tak kenal lelah kau menghibur ku 
menemaniku untuk tidak larut dalam kelamku
  
tapi tolong engkau katakan 
pada rembulan 
betapa aku merindu nya  
betapa aku rindu hangat peluk nya
betapa aku kangen belaian kasih nya

ku ingin menikmati malam 
dengan keberadaan mu  sayang  
bersama hangat peluk mesramu 
dalam buaian nan mesra 
aku yang terdiam meratapi perpisahan 

oleh 'seseorang 14 mei 2013

Tertelan waktu

Nada hati terdengar Ungkapan perasaan tlah terbongkar Raga tak bersua, hati dalam satu sangkar Antusias bertemu begitu besar Tak termakan oleh waktu Insan yang di tempat yg jauh Kelak menyambung nostalgia itu Agar di pertemukan dg sahabat lamaku Halusinasi batin trus mendorong Akan mencoba hal baru walao dengan bohong Rasa mantap bukan maen serong Untuk mencari teman masa_masa brondong

Niatku Bukan omong Kosong

Mengembara

Aku membaca sebuah tulisan
Rupa dan bahasa punya maksud tujuan
Jauh terlihat lidah tak bertulang
Ucapan manis terbilang sayang

Nolak perasaan sesaat
Airmata menetes hati tersayat
Yang harmonis tlah terlumat
Akan sebuah janji yang nikmat

Lalu di kibas kan penuh wibawa
Dan tergantikan tanpa bersalah
Hampa tertelan dalam lamunan indah
Entah dosa apa yang kuterima

Gaza Menangis

geram tindakan yang tak bemanusia
airmata bersimpah darah
zaman merdeka d negri mana-mana
akan tetapi gaza masih terus d jajah

manusia dan ciptaan_Nya
elok menarik beragam agama
namun islam terus d hakimi hilangnya nyawa
Allah seru bumi langit tunjukan kekuatan pd hamba

naluri batin mendidih mengatakan trus maju
anak_anak menjadi yatim piatu
istri_istri menjanda syahid_Mu
para suami berjuang melawan kedzaliman para sekutu




 

di bawah rembulan

malam ini bulan terlihat bulat

terlihat terang terasa dekat

menyinari bumi dalam gelap pekat

ibarat kasih sayang kepada sesama kerabat

rembulan segera menghilang

membawa rasa lelah di kegiatan siang

mata terus memandang

sampai fajar bersinar terang

Pesanmu Tobatku

smoga kisah memberi berkah
akhir cerita dan membawa barokah
berhenti tak lg bersuara
satu pesen singkat mewakilkan sgala cara

pintu hati meminta ampunan
engga boleh terbawa susasana kejengkelan
semestinya slesaiin dengan suara terlihat sopan
angkuh menghakimi kepribadianmu yang tauladan

naungan penguat hati
tak'kala ramadhan nan suci 
enak dan pahit berusaha membersihkan diri
rahmatilah awal kehidupan baru ini

Ramadhan-ku

bulan ramadhan
bulan suci penuh pengampunan
melepas batin dalam kesepian
raga dalam pengobatan 
akhir dari kisah kebersamaan

bulan ramadhan menjemput malam
ku ucapkan seucap salam
kuceriakan hati yang lagi kelam
sekian lama hidup dalam masa suram

bulan ramadhan aku sujud penuh ampunan
Perempuan yg menggantikan posisi jabatan
Emang kenyatan yang tak mampu d perjuangkan
Runtuh terdengar batin menyeka perpisahan
Ada dua hati yang berlainan

Semangat Hinaan

burung besi mengantarkanku ke atap langit
hati berkecamuk menahan rasa sakit
sakit berpisah dalam kondisi yang semakin sempit
memperjuangkan masa-masa sulit

waktu tetep berjalan
walao berada di balik kabut awan
burung besi sgera landas pelan-pelan
tanda usai sebuah perjalanan

crita belum lah slesai
baru saja di mulai
komitment sebuah janji
tanda tangan tlah di sepakati

aku berdiri di negri formosa
dalam kurun massa
untuk menggapai sukses asa
agar tidak di hina oleh satu desa

selamat menempuh hidup baru

perempuan yang memiliki adik
engga boleh bersedih walao cuma sedetik
langkah mendahului mungkin yang terbaik
aku berjuang gak merasa tercekik


malah aku bangga menjadi wanita enerjik
ingin ku menghadiri dan cepat mudik
namun aku berada di tempat jauh ga bisa balik
aku juga munafik


nahan airmata dalam dada rasa simpatik
selamat menempuh hidup baru adik
alhamdulillah bisa menjadi kepala kluarga yg utuh
doaku menyertai raga tak menyentuh